KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Dengan ini kami mengucapkan, puja-puji syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami telah menyelesaikan
tugas makalah Ilmu Gizi ini dengan baik.
Makalah
ini berjudul Makalah Ilmu Gizi tentang Diare yang kami susun dalam rangka tugas
yang diberikan oleh dosen pengajar ilmu gizi.
Tidak
lupa kami sangat mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar Ilmu Gizi dan
teman-teman Akademi Keperawatan yang telah banyak membantu menyelesaikan tugas
ini, tentunya tugas makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun sebagai pertimbangan makalah berikutnya.
Surabaya,
… April 2005
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul .................................................................................................... i
Kata
Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar
Isi ............................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
I.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
I.2. Rumusan Masalah......................................................................... 1
I.3. Batasan Masalah............................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
II.1. Definisi Diare dan Jenis-jenis Diare............................................. 2
II.2. Faktor-faktor Penyebab Diare..................................................... 2
II.3. PATOGENESIS.......................................................................... 3
II.4. PATAFISIOLOGI...................................................................... 3
II.5. Gambaran Klinik.......................................................................... 4
BAB
III HUBUNGAN DIARE DENGAN TEORI BLOOM......................... 5
III.1. Agens (sumber penyakit)............................................................. 5
III.2. Host (pejamu).............................................................................. 5
III.3. Lingkungan ................................................................................ 6
BAB
IV INFEKSI KHUSUS PENYEBAB DIARE ....................................... 7
IV.1. Collera ........................................................................................ 7
IV.2. Diare Karena Kandidiasis
(Moniliasis) ....................................... 7
IV.3. Diare Karena
Escheriachia coli ................................................... 7
BAB
V PENANGGULANGAN DIARE ....................................................... 9
BAB
VI PENUTUP ........................................................................................... 11
VI.1. Kesimpulan ................................................................................. 11
VI.2. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................ 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Diare sebenarnya merupakan salah satu gejala dari
penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran
pencernaan. Tetapi sekarang lebih dikenal dengan “Penyakit Diare”, karena
dengan sebutan penyakit diare akan mempercepat tindakan penanggulangannya.
Penyakit diare terutama pada bayi memerlukan tindakan secepatnya karena dapat
membawa bencana bila terlambat. Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi,
selain penyebab lain seperti malabsorbsi.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini :
1.
Definisi Diare dan Jenis-jenis penyakit
2.
Faktor-faktor Penyebab Diare
3.
Hubungan Diare dengan teori bloom
4.
Infeksi khusus yang menyebabkan diare
5.
Penanggulangan diare
C.
Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami batasi pada
definisi, faktor-faktor penyebab diare, patogenesis, patofiologi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Diare adalah frekuensi buang air besar lebi dari 4 kali
pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak; konsistensi feses cair / encer,
dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir.
Diare dibagi 2 menurut jenisnya :
a.
Diare akur : Diare yang terjadi secara mendadak pada bayi
atau anak
b.
Diare kronik : Diare yang berlanjut lebih dari 2 minggu,
disertai kehilangan berat badan selama masa tersebut.
2.2 Faktor-faktor
Penyebab Diare
1.
Faktor infeksi
a.
Infeksi enternal; infeksi saluran pencernaan makanan
yang merupakan penyebab utama diare pad anak. Meliputi infeksi enternal sebagai
berikut :
Ø
Infeksi bakteri : Vibrio, Escherichia coli, salmonella,
shiqella, campylobacter, yersinia dan lain-lain.
Ø
Infeksi virus : Entenovirus (virus ECHO, Coxsackie,
Poliomyelitis), Adenovirus, rotovirus, dll.
Ø
Infeksi parasi : Cacing (ascoris, trichuris, oxyuris
histolytika, giardia lamblia, trichomona hominis), jamur (candida albicans)
b.
Infeksi parental
Infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti : Otitis Media Akut OMA),
tansilitis Aonsilotaringitis, bronkopneumonia, ensetalitis. Keadaan ini
terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun
2.
Faktor malabsobsi
Ø
Malabsobsi karbohidrat : Disakarida (intoleransi
laktosa maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, laktosa dan
golaktosa), pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering intoleransi
laktosa.
Ø
Malabsorbsi lemak
Ø
Malabsorbsi protein
Ø
Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap diare
Ø
Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang tapi dapat terjadi pada anak
yang lebih besar)
2.3 PATOGENESIS
Mekanisme
dasar yang menyebabkan diare :
1.
Gangguan Osmotik
Akibat
terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pengerasan air dalam
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebhan akan merangsang
usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2.
Gangguan Sekresi
Akibat
rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus terjadi peningkatan
sekresi, air dan elektrolit ke rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena
peningkatan isi rongga usus.
3.
Gangguan Motilitas Usus
2.4 PATOFISIOLOGI
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi :
1.
Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang
mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia)
2.
Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang,
pengeluaran bertambah)
3.
Hipolikemia
4.
Gangguan sirkulasi darah
2.5 Gambaran
klinik
Mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja
cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah, warna tinja makin lama
makin berwarna kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Anus dan daerah
sekitarnya timbul lecet karena sering defikasi dan tinja makin lama makin asam
sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak
diabsorbsi oleh usus selama diare, gejala muntah dapat timbul sebelum dan
sesudah diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat
gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
BAB
III
HUBUNGAN
DIARE DENGAN TEORI BLOOM
III.1 Agens
Penyebab
Diare antara lain :
1. Adanya
zat pelarut yang tidak dapat diserap dalam tinja yang disebut Diare osmotic.
Diare osmotic sendiri dapat disebabkan oleh malabsopsi makanan, kekurangan
kalori protein (KKP), atau bayi berat badan lahir rendah.
2. Ketakutan
atau jenis-jenis stress tertentu yang
diperantarai oleh stimulasi usus oleh saraf parsasimpatis.
3.
Penyakit Crohn, yaitu penyakit peradangan kronik pada
usus yang ditandai oleh peradangan salah satu / semua lapisan Saluran GI.
4.
Kolitis ulserativa, suatu penyakit peradangan cektum
dan kolon yang terutama mengenai lapisan Mukosa usus besar dan menyebar secara
continue.
III.2 Host
a.
Lenis Kelamin
Penyakit ini menyerang
pria maupun wanita yang tergantung dari kehidupan individu yang kurang bersih
atau daya tubuh individu tersebut.
b.
Kebiasaan Individu
Individu biasanya kurang
bisa menjaga kebersihan lingkungan atau makanan yang dia makan sehari-hari yang
bisa memicu timbulnya Diare.
c.
Genetic
Penyakit Diare bukan
berasal dari genetic, tapi berasal dari kebiasaan individu yang kurang bisa
menjaga kebersihan.
d.
Fisiologi
Iritasi usus oleh suatu
patogen mempengaruhi lap.mukosa usus sehingga terjadi peningkatan sekretorik.
Iritasi oleh mikroba juga mempengaruhi lapisan otot sehingga terjadi
peningkatan motolitas. Peningkatan motolitas menyebabkan banyak air dan
elektrolik terbuang karena waktu yang tersedia untuk penyerapan zat-zat
tersebut di kolon berkurang.
e.
Imunologik
Diare dapat terjadi
apabila seseorang mempunyai kebiasaan yang buruk dalam menjaga kebersihan
sehingga secara tidak langsung akan menyerang system imun (kekebalan tubuh)
III.3 Lingkungan
a.
Lingkungan Fisik
Para
individu cenderung menyepelekan tentang kebersihan tempat-tempat yang biasa
digunakan oleh seseorang.
b.
Lingkungan Biologi
Biasanya para individu
kurang menjaga kebersihan makanan yang menyebabkan terinfeksinya saluran
pencernaan karena bakteri.
c.
Lingkungan Sosial – Ekonomi
Biasanya Diare suka
menyerang orang yang tidak suka membersihkan lingkungan sekitarnya.
BAB IV
INFEKSI KHUSUS PENYEBAB DIARE
IV.1. Kolera
Kolera merupakan penyakit akut yang menyerang saluran
pencernaan yang disebabkan oleh basil Vibrio cholera, dengan gejala diare
hebat, sering disertai muntah, turgor cepat berkurang, timbul asidosis dan
tidak jarang disertai renjatan (syok)
Infeksi terjadi karena masuknya kuman Vibrio cholera mealuli
mulut bersama makanan atau minuman yang tercemar dengan tinja yang mengandung
kuman kolera. Masa inkubasi 8 – 48 jam. Penyakit ini umumnya menyerang di
daerah sanitasi lingkungan buruk.
IV.2. Diare
karena Kondisi (moniliasis)
Penyebab Candida albicans
infeksi dapat mengenai beberapa alat tubuh seperti mulut, paru, usus, vagina.
Candida albicans dapat hidup sebagai saprofit, tetapi pada keadaan tertentu
seperti premacturitis, pemakaian antibiotik dan kortikosteroid yang lama,
gangguan gizi, dan Diabetes militus dapat berubah menjadi parasit walaupun
dapat mengenai semua umur tetapi yang sering terdapat pada bayi.
IV.3. Diare karena Escherichia coli
Toksin yang dikeluarkan oleh Escherichia coli dapat
menyebabkan diare pada binatang juga pada manusia. Kemampuan melekat (adhesi)
bakteri pada usus halus menentukan virulensi bakteri;salah satu strain Escherichia
coli mampu menembus mukosa usus.
Dewasa ini dikenal 3 jenis (strain) Escherichia coli yang
dianggap patogen yaitu :
a.
Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Kuman ini ditemukan pada
tahun 1945 dari pasien kolera anak. Bakteri ini mengeluarkan cairan yang berbau
spesifik seperti semen sperma. Pada saat ini dikenal lebih dari 15 sub tipe
yang dapat menimbulkan epidemi diare terutama padi bayi (dapat menimbulkan
banyak kematian pada bayi baru lahir)
b.
Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC)
Jenis Escherichia coli (ETEC) ini mempunyai toksin yang
tidak tahan panas, yaitu labile toxin (LT) yang bersifat seperti toksin Vibrio
cholerae yang dapat merangsang enzim adeni siklase sel mukosa usus halus dan mempunyai sifat imunologik
yang sama dengan koleragen (antigen Vibrio cholerae)
c.
Enteroinuasive Escherichia coli (EIEC)
Jenis ini dapat menembus sel mukosa usus besar (kolun),
menimbulkan kerusakan jaringan mukosa, sehingga ditemukan eritrosit dan
leukosit dalam tinja pasien. Patogenesis diare oleh EPEC ini mirip diare yang
disebabkan oleh Shigella spp.
BAB V
PENANGGULANGAN
DIARE
V.1 Diet dan Penanggulangannya
Pemberian diet pada diare harus dapat memenuhi
tujuannya serta memperhatikan faktor yang mempengaruhi keadaan gizi individu.
Umur 1 th/<, BB < 8 kg |
Umur > 1th, BB > 8 kg
|
|
Jenis makanan :
Bentuk makanan :
Makanan yang boleh :
1. Sumber energi
2. Zat pembangun :
3. Zat pengatur :
4. Bumbu
5. Minuman
Makanan yang tidak boleh:
1. Sumber
energi :
2. Zat
pembangun :
3. Zat
pengatur :
4. Bumbu :
5. Minuman :
|
a. ASI
b. PASI khusus (pada malabsorpsi)
c. Mulai dengan pisang
Makanan lumat/lembek
a. Bubur nasi (disaring/tidak)
b. Bubur/poding: Bahan: tepung beras, maizena, havermut, hunkwe, biskuit, kraker,kentang-pure, gula,
trigliserida rantai menengah (MCT).
a. ASI/PASI sesuai keadaan
b. Telur rebus/diceplok, air, daging, hari,
tahu/tempe cincang dikukus/ditim
a. Wortel,
tomat masak, labu siam,
labu kuning cincang ditim, dibuat sup,kalau perlu disaring
b. Pisang
dihaluskan, apel disetup dan dihaluskan
Kecap,
garam, bawang merah, bawang putih dalam jumlah terbatas.
Teh,
sirup, sari buah yang manis.
a. Nasi,
ketan, jagung, mi, ubi, singkong, talas.
b. Minyak
goreng biasa.
a. PASI yang
menyebabkan intoleransi/malabsorpsi
b. Lauk yang
digoreng
a. Sayur-sayuran
dengan gas dan/serat tinggi: buncis, kacang panjang, kol, lobak, kangkung
b. Buah
durian, mangga dan nangka.
Lada,
lombok, cuka dan bumbu lainnya yang merangsang
Mengandung
soda, coklat, sari buah yang asam.
|
a. ASI
b. PASI khusus (pada malabsorpsi)
Makanan
lunak
a. Idem
b. Roti
bakar
a. Idem
b. Kacang
hijau dibubur, dibuat sup
a. Idem
b. Apel yang
disetup dan dihaluskan
Lada
dalam jumlah terbatas.
Idem
a. Idem
b. Kelapa,
santan
a. Idem
b. Susu
sapi, kacang merah, kedelai tolo dankacang tanah kering
a. Idem
b. Buah yang
asam:nenas, mangga, belimbing, rambutan
Lombok, cuka
Idem
|
Penanggulangan
dari Diare antara lain :
1.
Pemberian cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan
menurut berat badan dan umur.
2.
Pemberian vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup
3.
Penghentian makanan yang merangsang (bumbu tajam dan
tidak menimbulkan gas dan rendah serat)
4.
Pemberian enteral nutrisi dengan formula khusus dengan
laktosa
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
Ø
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar
yang lebih dari 4 kali atau 3 kali yang disertai lendir atau lendir dan darah.
Ø
Penyebab diare dibagi dalam beebrapa faktor :
1.
Faktor Infeksi
2.
Faktor Malabsorbsi
3.
Faktor Makanan
4.
Faktor Psikologis
Ø
Diare juga dibagi 2 menurut jenisnya
a.
Diare Akut
Diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari
pada bayi atau anak yang sebelumnya sehat.
b.
Diare Kronik
Diare yang berlanjut lebih dari 2 minggu, disertai kehilangan berat badan
selama masa tersebut.
VI.2. Saran
Untuk menghindari diare mohon untuk menjaga
kebersihan lingkungan, kebersihan makanan dan perbanyak makanan bergizi dan
berserat.
DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah .Perawatan
Anak Sakit. EGC, 1997, Jakarta
Arif Mansjoer,
Suprohaita, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta; Media
Aesculapius
Suadi, IKG,
1998. Diet Pada Anak Sakit. Jakarta,
EGC
Carwin,
Elizabeth J, 2000. Buku Saku Photofisiologi, Jakarta, EGC
No comments:
Post a Comment